Taman Nasional Kelimutu – Sejarah, Harga Tiket, dan Jam Operasional

Taman Nasional Kelimutu merupakan taman nasional dengan luas 5.356,5 hektar yang berlokasi di wilayah Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Danau Kelimutu
Gambar : Danau Kelimutu (Wikipedia/Eddy Due Woi)

Sejarah Taman Nasional Kelimutu

Pada tanggal 10 Desember 1930 berdasarkan surat keputusan Residen van Timor en Onderhoorigheden ZB, dilakukan penunjukan dan penetapan wilayah batas, di dalamnya terdapat danau 3 warna yang disebut Danau Kelimutu.

Pada tanggal 30 Maret 1982 melalui surat keputusan Gubernur Kepala daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur, menunjuk Kawasan Hutan Sokoria seluas ± 5000 hektar yang terletak di Kabupaten Tingkat II Ende sebagai Hutan Wisata yang selanjutnya diberi nama Taman Wisata Kelimutu. Pada tanggal 2 Desember 1983 melalui surat keputusan Menteri Kehutanan, telah menunjuk areal hutan di Propinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur seluas ± 1.667,962 hektar sebagai kawasan hutan tetap, diantaranya terletak di Kelompok Hutan Sokaria, Pulau Flores.

Kawasan hutan tersebut telah dilakukan pemancangan batas hutan dilapangan pada bulan Desember 1983 s/d Januari 1984 yang hasilnya dimasukkan ke dalam Berita Acara Pengumuman Pemancangan Batas Hutan dari Kelompok Hutan Sokaria pada tanggal 1 Februari 1984. Dengan adanya pengumuman batas tersebut dan tidak adanya klaim dari masyarakat atas pengumuman tersebut, kemudian pada tanggal 19 Juni 1984 Panitia Tata Batas menandatangani Berita Acara Tata Batas dari Kelompok Hutan Sokaria untuk Wilayah Kabupaten Tingkat II Ende.

Pada tanggal 4 Oktober 1984, Menteri Kehutanan melalui surat keputusannya menunjuk Danau Kelimutu dan Kawasan Hutan disekitarnya seluas ± 5000 hektar yang terletak di Daerah Tingkat II Ende Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur sebagai Hutan Suaka Alam yang pembagiannya untuk Cagar Alam seluas 16 hektar dan Hutan Wisata yang pembagiannya untuk Taman Wisata seluas ± 4.984 hektar.

Pada tanggal 26 Februari 1992, Menteri Kehutanan melalui surat keputusannya merubah fungsi dan menunjuk Cagar Alam Danau Kelimutu dan Taman Wisata Kelimutu di Kabupaten Dati II Ende, Propinsi Tingkat I Nusa Tenggara Timur seluas ± 5000 hektar menjadi Taman Nasional dengan nama “Taman Nasional Kelimutu”. Penetapan dan pengukuhan kawasan Taman Nasional Kelimutu sesuai hasil tata batas pada tahun 1984 seluas 5.356,5 hektar berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan pada tanggal 10 Oktober 1997.

Pada tanggal 30 Desember 2011 melalui keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia menetapkan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Taman Nasional Kelimutu yang Terletak di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur seluas + 5.356,5 hektar.

Koleksi Di Area Taman Nasional Kelimutu

Flora

Di taman nasional ini terdapat beberapa jenis Flora diantaranya : ajang kode (toona spp.), cemara (casuarina equisetifolia), kawah (anthocephalus cadamba), kesambi (schleichera oleosa), kesi (canarium spp.), kodal (diospyros ferra), sita (alstonis scholaris), mboa/senduduk, turuwara, dan arngoni/cantigi.

Bunga Senduduk
Gambar : Bunga Senduduk (Wikipedia/Vinayaraj)

Fauna

Sedangkan untuk fauna yang dimiliki oleh taman nasional ini antara lain : burung Gerugiwa (monarcha sp), tikus lawo (rattushainaldi), tikus gunung (bunomys naso), deke (papagomys armandvillei), dan wawi ndua (susheureni), ayam hutan (gallus gallus), banteng (bos javanicus javanicus), kijang (muntiacus muntjak nainggolani), rusa (cervus timorensis), babi hutan (sus sp.), elang (elanus sp.), srigunting (dicrurus sulphurea), luwak (pardofelis marmorata), trenggiling (manis javanica), landak (hystrix brachyura brachyura), kancil (tragulus javanicus javanicus), punai flores (treron floris), burung hantu wallacea (otus silvicola), dan cabai emas (dicaeum annae), sikatan rimba-ayun (rhinomyias oscillans), burung madu matari (nectarinia solaris), kancilan Flores (pachycephala nudigula), sepah kerdil (pericrocotus lansbergei), tesia Timor (tesia everetti), opior jambul (lophozosterops dohertyi), opior paruh tebal (heleia crassirostris), kehicap Flores (monarcha sacerdotum), dan elang Flores (spizaetus floris).

Burung Garugiwa (Monarcha Sp)
Gambar : Burung Garugiwa (Monarcha Sp) (Wikipedia/Priyombodo)

Lokasi Taman Nasional Kelimutu

Harga Tiket Masuk Taman Nasional Kelimutu

Umum

  • Wisatawan Nusantara/Lokal : Rp 5.000/orang
  • Wisatawan Mancanegara/WNA : Rp 150.000/orang

Biaya Parkir

  • Motor : Rp 5.000
  • Mobil : Rp 10.000

*Untuk info lebih lanjut mengenai informasi wisata TN Gunung Rinjani silahkan klik link berikut : Website TN Kelimutu.

Jam Operasional Taman Nasional Kelimutu

  • Buka : Senin – Minggu
  • Jam : 08.00 – 17.00 WITA

Cara Menuju Taman Nasional Kelimutu

Terdapat cara bagi pengunjung yang ingin pergi ke Taman Nasional Kelimutu yaitu jalur udara dan jalur laut.

1. Jalur Udara (Via Ende)

Dari kota asal pengunjung dapat menaiki pesawat menuju Ende (Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman). Untuk penerbangan langsung ada yang dari Kupang, dengan durasi terbang 1 jam dan dari Labuan Bajo dengan durasi 50 menit. Jadi kalau kalian dari Jakarta, pilih penerbangan ke Kupang atau Labuan Bajo. Dari Ende dilanjutkan perjalanan darat ke Desa Moni, paling mudah dengan menyewa mobil. Perjalanan melewati Trans Flores ini memakan waktu 2 jam. Alternatif lain naik mobil travel. Dari Desa Moni ke area parkir kendaraan lokasi wisata Kelimutu 30 – 45 menit berkendara. Untuk rutenya agak menanjak, sempit dan berkelok-kelok. Kalian bisa menyewa mobil maupun ojek untuk ke atas. Dari area parkir jalan kaki ke tugu pandang 20 – 30 menit. Jalurnya mudah, terdapat tangga batu dan jalan tanah kering datar.

2. Jalur Udara (Via Maumere)

Dari kota asal pengunjung dapat menaiki pesawat menuju Maumere (Bandar Udara Frans Seda). Untuk penerbangan Jakarta ke Maumere biasanya via Denpasar. Dari Denpasar ke Maumere durasi terbang 2 jam 15 menit. Dari Maumere lanjut perjalanan darat ke Desa Moni, paling mudah menyewa mobil yang memakan waktu 2 – 2,5 jam. Alternatif lain naik mobil travel. Dari Desa Moni ke area parkir kendaraan lokasi wisata Kelimutu 30 – 45 menit berkendara. Untuk rutenya agak menanjak, sempit dan berkelok-kelok. Kalian bisa menyewa mobil maupun ojek untuk ke atas. Dari area parkir jalan kaki ke tugu pandang 20 – 30 menit. Jalurnya mudah, terdapat tangga batu dan jalan tanah kering datar.

3. Jalur Laut

Naik kapal penumpang milik PT. Pelni (Persero) dengan layanan KM Umsini dengan rute dari Makassar (Sulawesi Selatan) ke Maumere, atau dari Kupang ke Ende.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *