Museum Joang 45 – Sejarah, Harga Tiket, dan Jam Operasional

Museum Joang 45 atau biasa disebut dengan Gedung Joang 45 merupakan salah satu museum yang berlokasi di Jl. Menteng Raya, Jakarta Pusat dan dekat dengan Monumen Nasional, Museum Sumpah Pemuda serta Museum MH Thamrin. Saat ini museum tersebut dikelola oleh pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Pada tanggal 10 November 1970, diletakkanlah batu pertama sebagai simbol awal pembangunan Gedung Joang 45 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan. Peletakan batu pertama kali dilakukan oleh Siti Johana Menara Saidah, kemudian dilanjutkan oleh S.K. Trimurti dan Wali Kota Jakarta Pusat Eddy Djadjang Djajaatmadja. Museum ini diresmikan pada tahun 1974 oleh Presiden Soeharto.

Gedung Museum Joang 45
Gambar : Gedung Museum Joang 45 (Google Maps/Jakarta Tourism)

Sejarah Museum Joang 45

Pada masa penjajahan Belanda, gedung yang dibangun sekitar tahun 1920-an ini awal mulanya merupakan sebuah hotel yang dikelola oleh keluarga “L.C. Schomper”, seorang berkebangsaan asal Belanda yang sudah lama tinggal di Batavia. Hotel ini diberi nama Hotel Schomper sesuai dengan nama pemiliknya. Sedangkan pada saat Jepang menjajah Indonesia (1942-1945) dan menguasai Batavia, hotel tersebut diambil alih oleh para pemuda Indonesia dan beralih fungsi menjadi sebuah kantor yang dikelola oleh Ganseikanbu Sendenbu (Jawatan Propaganda Jepang) yang diketuai oleh seorang Jepang, “Simizu”. Di kantor inilah kemudian diadakan program pendidikan politik yang dimulai pada tahun 1942 untuk mendidik pemuda Indonesia dan dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Jepang.

Koleksi Museum Joang 45

Di dalam museum ini terdapat jejak perjuangan kemerdekaan RI dengan koleksi benda-benda peninggalan para pejuang Indonesia. Di antaranya adalah mobil dinas resmi Presiden dan Wakil Presiden RI Pertama yang dikenal dengan nama mobil REP 1 dan REP 2, dan Mobil Peristiwa Pemboman di Cikini. Selain itu ada terdapat juga koleksi foto-foto dokumentasi, lukisan dan diorama yang menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia sekitar tahun 1945-1950-an. Beberapa tokoh perjuangan ditampilkan juga dalam bentuk patung-patung.

Miniatur Kapal Perang Amerika Serikat
Gambar : Miniatur Kapal Perang Amerika Serikat (Google Maps/Lin Wie)
Diorama Apel Pemuda Menteng 31
Gambar : Diorama Apel Pemuda Menteng 31 (Google Maps/Lin Wie)

Lokasi Museum Joang 45

Harga Tiket Museum Joang 45

  • Dewasa : Rp 5.000
  • Mahasiswa : Rp 3.000
  • Pelajar/Anak-anak : Rp 2.000

*Khusus pengunjung yang datang dalam bentuk rombongan/grup minimal 30 orang, akan mendapat potongan harga tiket masuk sebesar 25%

Jam Operasional Museum Joang 45

  • Buka : Selasa – Minggu
  • Tutup : Senin/Libur Nasional
  • Jam : 09.00 – 15.00 WIB

Cara Menuju Museum Joang 45

KRL Commuter Line

Pengunjung bisa naik KRL dengan tujuan Stasiun Gondangdia dan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Jarak antara Stasiun Gondangdia dengan museum yakni sekitar 650 meter.

Transjakarta

Halte yang terdekat dari museum yaitu Halte Kanisius yang melayani penumpang bus Transjakarta koridor 5M (Tanah Abang-Kampung Melayu), Transjakarta koridor 6H (Senen-Lebak Bulus), dan Transjakarta koridor 2P (Senen-Gondangdia). Dari Halte Kanisius, pengunjung cukup berjalan kaki sekitar dua menit untuk sampai di pintu masuk museum.

2 thoughts on “Museum Joang 45 – Sejarah, Harga Tiket, dan Jam Operasional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *