Museum Indonesia – Sejarah, Harga Tiket, dan Jam Operasional

Museum Indonesia merupakan museum antropologi dan etnologi yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berfokus kepada seni dan budaya berbagai suku bangsa negara kesatuan Republik Indonesia. Museum ini satu lokasi dengan Museum Listrik dan Energi BaruMuseum Pencak Silat, Museum Pemadam KebakaranMuseum PeneranganMuseum Keprajuritan IndonesiaMuseum Hakka IndonesiaMuseum PerangkoMuseum Komodo & Taman Reptil, Museum Pusaka, Museum Transportasi dan Museum Batik Indonesia.

Gedung Museum Indonesia
Gambar : Gedung Museum Indonesia (Google Maps)

Sejarah Museum Indonesia

Museum ini dirancang sebagai bagian dari kesatuan kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Bertujuan sebagai pusat informasi dan pembelajaran mengenai Kebudayaan Indonesia, sebagai “satu perhentian untuk belajar mengenai Indonesia“. Museum ini dibangun pada tahun 1975 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1980 oleh Bapak Presiden Soeharto. Perlu kalian ketahui, dulunya ide awal pembangunan museum ini merupakan gagasan dari ibu Tien Soeharto di atas tanah seluas 20.100 m2 dan luas bangunan utama 7.000 m2 dengan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, pemerintah, swasta dan masyarakat.

Museum ini dihiasi berbagai bentuk ornamen dan patung Bali dengan gaya arsitektur Bali yang sangat indah. Beberapa gapura besar bergaya Paduraksa dan Candi Bentar (gerbang terbelah) khas Bali, demikian pula dengan menara sudutnya yang menghiasi kompleks museum. Taman dan bangunan museum mengambil tema kisah Ramayana, contohnya jembatan menuju bangunan utama berbentuk ular Naga dan Wanara, sedangkan pasukan kera yang membangun jembatan menuju Alengka.

Bangunan utama terdiri atas 3 lantai yang berdasarkan pada falsafah Bali Tri Hita Karana, konsep moral yang menekankan pada tiga aspek yang dapat membawa manusia kepada kebahagiaan sejati yakni : memelihara hubungan yang harmonis dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dengan alam dan lingkungan sekitar.

Koleksi Museum Indonesia

Museum ini memamerkan berbagai macam koleksi yang terdiri dari 3 bagian yang masing-masing terletak di 3 lantai.

Lantai 1

Ruangan ini menampilkan koleksi pakaian adat tradisional dan pakaian pernikahan dari 27 provinsi yang ada di Indonesia (jumlah provinsi Indonesia tahun 1975 sampai 2000). Ruang pamer ini juga menampilkan berbagai kesenian khas Indonesia, seperti beraneka ragam tari, wayang, alat musik gamelan dan lukisan kaca bergambar peta Indonesia.

Patung Dengan Pakaian Adat Tradisional Jawa
Gambar : Patung Dengan Pakaian Adat Tradisional Jawa (Google Maps/Cs Leung)
Wayang Golek dan Wayang Tengul
Gambar : Wayang Golek dan Wayang Tengul (Google Maps/Amran Kazhuyo Akise)
Alat Musik Gamelan
Gambar : Alat Musik Gamelan (Google Maps/Jörg Woydack)

Lantai 2

Ruangan ini menampilkan berbagai koleksi miniatur rumah tradisional, bangunan peribadatan, lumbung padi, tata letak bangunan dan ruang tinggal masyarakat Indonesia. Contohnya, rumah panggung, rumah yang didirikan di atas pohon atau di atas sungai, serta berbagai bangunan tradisional lainnya. Diorama dari bagian rumah adat tradisional Indonesia juga dipamerkan, seperti kamar pengantin adat Palembang, ruang tamu masyarakat Jawa, serta ruangan dapur masyarakat Batak. Dipamerkan juga berbagai benda keperluan sehari-hari untuk berburu, mengumpulkan makanan dan alat-alat pertanian. Beberapa diorama yang lain menampilkan upacara adat menyangkut daur hidup manusia, seperti upacara Mitoni (nujuh bulanan), Turun Tanah (upacara untuk bayi), KhitananMapedes (upacara potong gigi masyarakat Bali), upacara pelantikan Datuk dan Pelaminan Minangkabau.

Rumah Adat Penduduk Nias
Gambar : Rumah Adat Penduduk Nias (Google Maps/Mochamad Dahlan)
Upacara Tujuh Bulan
Gambar : Upacara Tujuh Bulan (Google Maps/Cs Leung)

Lantai 3

Ruangan ini menampilkan seni dan kerajinan tangan tradisional dan kontemporer masyarakat Indonesia. Kerajinan kain tradisional seperti kain Songket, Tenun, dan Batik dipamerkan, demikian juga benda-benda kerajinan yang terbuat dari logam seperti ukiran tembaga dan kuningan. Terdapat juga seni ukir kayu yang sangat teliti dan rumit juga ditampilkan di museum ini, contohnya seni ukir Jepara (Jawa tengah), Bali, Toraja, dan suku Asmat. Benda seni utama di lantai 3 adalah ukiran kayu yang sangat besar berbentuk Kalpataru (pohon hayat). Ukiran pohon setinggi 8 m dengan lebar 4 m ini melambangkan alam semesta dan mengandung 5 unsur dasar yaitu : langit, air, angin, bumi dan api.

Koleksi Kain Batik
Gambar : Koleksi Kain Batik (Google Maps/Dongmin Kim)

Di museum ini terkadang menggelar pameran sementara dengan tema tertentu, seperti pameran topeng, kain tradisional, senjata tradisional, lukisan dan workshop pembuatan seni kerajinan tradisional, seperti demonstrasi pembuatan membatik, dan menatah wayang kulit.

Lokasi Museum Indonesia

Harga Tiket Masuk Museum Indonesia

  • Umum : Rp 25.000

*Untuk masuk ke museum tersebut wajib membeli tiket masuk ke area Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Tiket bisa dibeli melalui link berikut : Beli Tiket Masuk TMII

Harga Tiket Masuk TMII

  • Pintu Masuk : Rp 25.000/orang
  • Motor : Rp 15.000/unit
  • Mobil : Rp 35.000/unit
  • Bus : Rp 60.000/unit
  • Truk : Rp 60.000/unit
  • Sepeda : Rp 10.000/unit

Jam Operasional Museum Indonesia

  • Buka : Senin – Minggu
  • Tutup : –
  • Jam : 08.00 – 17.00 WIB

Cara Menuju Museum Indonesia

KRL Commuter Line

  • Dari arah Bekasi transit di Stasiun Manggarai dan naik jurusan Stasiun Bogor/Stasiun Depok untuk turun di Stasiun Pasar Minggu, lalu naik angkot S15A dan turun di SDN Dukuh 01. Dilanjutkan dengan naik angkot JAK.108 dan turun di TMII Pintu 3. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 1.1 km menuju museum yang dituju.
  • Dari arah Bogor dan Depok turun di Stasiun Pasar Minggu, lalu naik angkot S15A dan turun di SDN Dukuh 01. Dilanjutkan dengan naik angkot JAK.108 dan turun di TMII Pintu 3. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 1.1 km menuju museum yang dituju.
  • Dari arah Tangerang maka harus transit di Stasiun Duri dan di Stasiun Manggarai lalu naik jurusan Stasiun Bogor/Stasiun Depok untuk turun di Stasiun Pasar Minggu, lalu naik angkot S15A dan turun di SDN Dukuh 01. Dilanjutkan dengan naik angkot JAK.108 dan turun di TMII Pintu 3. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 1.1 km menuju museum yang dituju.

Transjakarta

Halte Transjakarta yang terdekat dari museum adalah Halte Makasar. Transjakarta yang melayani penumpang di Halte Makasar, yakni Transjakarta koridor 9 (Pluit – Pinang Ranti), 9C (Bundaran Senayan – Pinang Ranti, dan 9N (Simpang Cawang – Pinang Ranti).

4 thoughts on “Museum Indonesia – Sejarah, Harga Tiket, dan Jam Operasional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *