Taman Nasional Gunung Gede Pangrango – Sejarah, Harga Tiket, dan Jam Operasional

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango atau disingkat TNGGP merupakan taman nasional yang berlokasi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Diresmikan pada tahun 1980, taman nasional ini merupakan salah satu yang tertua di Indonesia.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Gambar : Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Google Maps/Redha Andika Adhi)

Sejarah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Kawasan Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebenarnya sudah dikenal lama dalam cerita legenda tanah Sunda. Seperti, naskah perjalanan Bujangga Manik dari sekitar abad ke-13 telah menyebutkan bahwa tempat yang bernama Puncak dan Bukit Ageung (Gunung Gede) disebutnya sebagai “..hulu wano na Pakuan” yang artinya “tempat yang tertinggi di Pakuan”. Taman nasional ini termasuk ke dalam wilayah 3 Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur dengan total luasan 24.270,80 hektar. Taman nasional ini memang sudah dikenal secara internasional sejak masa penjajahan Belanda dikarenakan wilayah tersebut sangat subur dan cocok untuk dijadikan lahan untuk pertanian, terutama perkebunan.

Kawasan Gunung Gede dan Gunung Pangrango juga dikenal sebagai tempat favorit bagi para peneliti tentang alam di Indonesia. Sebuah catatan modern mengatakan, pada bulan April 1819 terdapat seseorang yang pertama kali menginjakkan kakinya di puncak Gunung Gede dan orang itu adalah Caspar Georg Karl Reinwardt, dia merupakan pendiri dan direktur pertama Kebun Raya Bogor. Akan tetapi menurutnya, Theodore Horsfield lah yang telah mendaki gunung ini lebih dahulu ketimbang dirinya, padahal catatan perjalanan Theodore Horsfield tidak dapat ditemukan hingga sekarang. Dalam perjalanan pendakiannya, Caspar Georg Karl Reinwardt melakukan penelitian sekaligus menulis sebuah deskripsi mengenai vegetasi di bagian gunung yang lebih tinggi hingga ke puncak.

Seiring berjalannya waktu banyak sekali para peneliti yang berkunjung ke tempat ini, hal itu dikarenakan kekayaan dan keindahan alam di Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Dengan meningkatnya akan kesadaran mengenai pentingnya lingkungan hidup, pada tahun 1979 Pemerintah Indonesia melalui keputusan Menteri Pertanian menunjuk kawasan hutan Gunung Gede Pangrango dengan luas 14.000 hektar, yang melingkup kedua puncak gunung beserta tutupan hutan di lereng-lerengnya, sebagai kawasan cagar alam. Kemudian pada tanggal Maret 1980 cagar alam ini digabungkan dengan beberapa suaka alam lain yang berdekatan dan ditingkatkan statusnya menjadi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Satu dari lima taman nasional yang pertama di Indonesia, dengan luas keseluruhan 15.196 hektar.

Pada tanggal 10 Juni 2003, melalui surat keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan dan Perubahan Fungsi Kawasan Cagar Alam, Taman Wisata Alam, Hutan Produksi Tetap dan Hutan Produksi terbatas pada Kelompok Hutan Gunung Gede Pangrango, kawasan TN Gunung Gede Pangrango diperluas dengan area kawasan hutan yang berdekatan. Awalnya di bawah pengelolaan Perum Perhutani Unit III Jawa Barat menjadi ± 21.975 hektar. Setelah melalui proses yang panjang dan pengukuran ulang tata batas kawasan, pada tahun 2009 dilakukan serah terima pengelolaan kawasan hutan dari Perum Perhutani III Jawa Barat dan Banten kepada Balai Besar TN Gunung Gede Pangrango, dengan total area yang dialihkan pengelolaannya seluas 7.655,03 hektar, sehingga total luas TN Gunung Gede Pangrango lalu menjadi 22.851,03 hektar. Kemudian pada tanggal 08 Mei 2014 melalui surat keputusan Menteri Perhutanan Republik Indonesia, kawasan hutan TN Gunung Gede Pangrango diperluas dan diresmikan menjadi 24.270,80 hektar.

Koleksi Di Area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Flora

Di taman nasional ini tercatat tidak kurang dari 870 spesies tumbuhan berbunga dan 150 spesies paku-pakuan. Jenis-jenis anggrek tercatat hingga 200 spesies. Menurut Van Steenis, dia mencatat dari 68 spesies tumbuhan pegunungan yang langka dan hanya diketahui keberadaannya terdapat di satu gunung saja di Jawa, 9 jenis di antaranya tercatat hanya ada di Gunung Gede, dan 6 dari 9 jenis itu termasuk endemik Jawa. Contohnya, jenis edelweiss jawa (Anaphalis javanica) yang tumbuh melimpah di sekitar area Alun-alun Suryakancana. Selain itu terdapat (Anaphalis maxima) yang hanya ditemui di Gunung Pangrango dekat Kandang Badak. Beberapa jenis endemik lain yang ditemukan di kawasan ini, di antaranya, sejenis uwi (Dioscorea madiunensis), jernang (Daemonorops rubra), pinang hijau (Pinanga javana), kapulaga (Amomum pseudofoetens) dan lain-lain.

Bunga Senduro (Edelweiss Jawa)
Gambar : Bunga Senduro (Edelweiss Jawa) (Wikipedia/Imron Fauzi)

Fauna

Tidak hanya flora saja, di taman nasional ini memiliki berbagai jenis hewan yang beraneka ragam, terutama di zona hutan pegunungan bawah. Beberapa jenis yang terhitung langka atau terancam punah adalah owa jawa (Hylobates moloch), lutung surili (Presbytis comata), anjing ajag (Cuon alpinus), macan tutul (Panthera pardus), biul slentek (Melogale orientalis), celurut gunung (Crocidura orientalis), kelelawar (Glischropus javanus) dan (Otomops formosus), bajing terbang (Hylopetes bartelsi), tikus (Kadarsanomys sodyi) dan (Pithecheir melanurus). Beberapa jenis burung seperti elang jawa (Spizaetus bartelsi), serak bukit (Phodilus badius), celepuk jawa (Otus angelinae), cabak gunung (Caprimulgus pulchellus), walet gunung (Collocalia vulcanorum), pelatuk kundang (Reinwardtipicus validus), ciung-mungkal jawa (Cochoa azurea), anis hutan (Zoothera andromedae), dan beberapa spesies lain. Sejenis ular pegunungan (Pseudoxenodon inornatus) yang jarang terlihat di kawasan ini, juga beberapa jenis hewan amfibi langka seperti katak merah (Leptophryne borbonica), dan sesilia (Ichthyophis hypocyaneus).

Burung Meninting Kecil (Enicurus Velatus)
Gambar : Burung Meninting Kecil (Enicurus Velatus) (Wikipedia/Lip Kee Yap)

Lokasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Harga Tiket Masuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Individu

  • Wisatawan Nusantara/Lokal : Rp 29.000/orang (hari kerja)
  • Wisatawan Nusantara/Lokal : Rp 34.000/orang (hari libur)
  • Wisatawan Mancanegara/WNA : Rp 320.000/orang (hari kerja)
  • Wisatawan Mancanegara/WNA : Rp 470.000/orang (hari libur)

Rombongan/Grup

  • Wisatawan Nusantara/Lokal : Rp 17.500/orang (hari kerja)
  • Wisatawan Nusantara/Lokal : Rp 20.500/orang (hari libur)

*Untuk harga kunjungan Rombongan/Grup minimal 10 orang.
*Untuk info lebih lanjut mengenai informasi wisata TN Gunung Gede Pangrango silahkan klik link berikut : Website TN Gunung Gede Pangrango.
*Untuk booking pendakian bisa kalian akses melalui link berikut : Booking Pendakian.
*Tata cara pembayaran bisa di akses melalui link berikut : Pembayaran.
*Usia pendaki minimal 5 (lima) tahun dan pendaki usia kurang dari 17 tahun melampirkan Surat Izin Orang Tua/Wali yang ditandatangan diatas materai dan copy identitas orang tua/wali.
*Pendaftaran menggunakan NIK sebagai ID pendaki dan upload KTP atau Kartu Keluarga bagi yang belum memiliki.
*Jumlah pendaki dalam 1 (satu) kelompok minimal 3 (tiga) orang.
*Wanita yang sedang mengalami menstruasi atau hamil disarankan untuk tidak melakukan pendakian
*Harap patuhi aturan yang berlaku selama berkunjung dengan tidak membuang sampah secara sembarangan, mengambil sesuatu dari lokasi wisata, merusak, menjaga lisan, hingga mengotori lingkungan sekitar.

Jam Operasional Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

  • Buka : Senin – Minggu
  • Jam : 06.00 – 18.00 WIB

Cara Menuju Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Ada 3 jalur resmi yang bisa dilalui pendaki yaitu Cibodas, Gunung Putri dan Selabintana. Ketiga jalur tersebut berada dalam wilayah administrasi yang berbeda.

Jalur Cibodas

Jalur pendakian Cibodas berjarak sekitar 100 kilometer dari Jakarta. Kalian dapat menempuh perjalanan darat menggunakan mobil atau pun kendaraan umum melalui tol Jagorawi dan keluar melalui tol Ciawi. Sampai di pertigaan Ciawi, ambil jurusan Puncak – Bandung. Kalian akan menempuh perjalanan sekitar 7,6 kilometer dari Puncak Pass Hotel. Melewati Outlet DSE, kalian belok ke kanan tepat pada pertigaan di Paragajen atau Papan Nama Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang terletak di sebelah kiri jalan. Ikuti saja jalan tersebut sepanjang 3 kilometer dan sampai pada portal pintu Gerbang Wisata Cibodas. Tidak jauh dari portal tersebut, kalian akan menemukan kantor Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang berada di sebelah kanan.

Jalur Gunung Putri

Jika kalian memilih mendaki melalui jalur Gunung Putri, jaraknya sedikit lebih jauh dari jalur Cibodas karena akan memakan perjalanan lebih panjang sekitar 15 kilometer dari Cibodas. Namun, jika kalian dari Cipanas, jaraknya akan lebih pendek yaitu sekitar 7 kilometer. Calon pendaki harus naik angkot dari terminal Cipanas ke Gunung Putri. Perjalanan akan memakan waktu lebih kurang 30 menit dengan biaya angkot mulai dari Rp 5.000 per orang.

Jalur Selabintana

Lokasi jalur pendakian Selabintana berada di Sukabumi, Jawa Barat. Jaraknya dari kota Sukabumi sekitar 10 kilometer dan memakan waktu tempuh 30 menit. Sepanjang perjalanan menuju pintu pendakian, kalian akan melewati jalan perkebunan teh dan kebun sayur. Pintu masuk pendakian Gunung Gede Pangrango via Selabintana yaitu di Pondok Halimun tepatnya di Cipelang. Jika naik kendaraan umum, kalian bisa naik bus jurusan Sukabumi lalu turun di Alun-alun Sukabumi dan lanjut naik angkot ke Selabintana. Jarak dari Alun-alun hingga sampai di pintu masuk Selabintana sekitar 6 kilometer.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *